Teman-temanku, Marilah Kita Bermuhasabah  

Posted by: Farhana & Farhani Azizan


Wahai teman,

Mari bermuhasabah diri sebelum tidur. Diri saya dan diri kalian, tanpa mengira kalian berada di pihak yang mana?. Apa yang terjadi belakangan ini cukup memprihatinkan. Saya turut mendukung kuat perjuangan mahasiswa mempertegak hak-hak kita semua yang tidak terbela selama ini. Benar, agama tidak mengajar kita menyerah nasib, tapi bangkit mempertahankan diri. Semoga penat lelah perjuangan ini berhasil, demi generasi kita pada masa depan.

Namun teman, disebalik semangat kita yang berapi-api, haruslah kita memperhatikan kata-kata kita, agar kita sentiasa selamat bukan saja di dunia, tapi di akhirat sana. Saya ingin mengingatkan bahwa perjuangan kita bukan hanya untuk dunia, tapi perjuangan kita masih panjang untuk kehidupan akhirat. Jadi, soal agama, soal perintah Tuhan tidak boleh dipinggirkan malah harus menjadi prioritas dalam setiap tindakan dan gerak geri kehidupan kita.

1    1.    Kita semua sama, yang membedakan kita adalah TAQWA.

"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa, (bukan yang lebih berketurunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi mendalam pengetahuannya (tentang keadaan dan amalan kamu)." [QS Al-Hujurat, ayat 13].

Jadi tidak ada sebab untuk kita merasa diri kita lebih hebat atau dia lebih hina dari kita, ataupun merasa dia lebih hebat dan kita lebih hina dari dia, karena tingkat ketaqwaan lah yang membedakan kita dan dia di sisi Allah SWT.
2    
          2. Janganlah kita saling mencela.

 “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum memperolok-olok  kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (memperolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olok lebih baik dari wanita yang memperolok-olok dan janganlah kamu mencela diri (saudara) kalian sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan ialah (panggilan)yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.’’[QS Al-Hujurat, ayat 11].

Saya melihat fenomena cela mencela ini semakin berkembang, baik dari pihak A maupun pihak B, baik di FB atau twitter, atau apa saja media yang ada. Cukuplah, mari kita beristighfar, bermuhasabah diri dengan memahami firman Allah SWT di atas ini.

3      3.  Janganlah kebencian kita pada suatu pihak mendorong kita berlaku tidak adil kepadanya

'Dan janganlah kebencian kamu kepada sesuatu kaum mendorong kamu supaya tidak berlaku adil, berlaku adillah kerana ianya lebih dekat dengan taqwa. [QS al-Mai'dah, ayat 8]
Mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan pihak tertentu sehingga menyebabkan kita tidak suka atau benci kepadanya, namun itu bukan sebab untuk kita tetap mencela dengan kata-kata buruk seperti 'setan' misalnya, atau menghukum seluruh kehidupannya. Berdoalah semoga ia kembali ke jalan yang benar dan menginsafi perbuatannya.

4     4.   Jauhi prasangka buruk

“Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Lalu janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu mengunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?  Maka tentulah kamu merasa  jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS. Al Hujurat, ayat 12].
5     5.   Tawakkal setelah berusaha

Teman-teman mahasiswa telah menunjukkan usaha yang hebat, kesanggupan dan keberanian kalian memperjuangkan hak-hak yang tertindas sangat wajar dikagumi. Saya merasakan ini adalah pengalaman luar biasa sepanjang berada disini. Semoga usaha ini memberikan hasil yang sangat baik buat generasi masa depan, Ameen…setelah berusaha untuk masa depan kampus yang lebih baik, marilah kita sama-sama menyerahkan urusan kita kepada Allah SWT. Inilah do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
“Ya Haiyyu, Ya Qayyum, dengan rahmatMu daku memohon pertolongan. Baikilah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau serahkan diriku ini kepadaku walaupun sekelip mata”[HR al-Nasai, dinilai sahih oleh al-Albani].
6.       
B    6.  Bila rasa dizalimi, berdoalah..Doa orang yang dizalimi diterima Allah SWT.

Diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i dan Sunan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda:"Ada tiga orang yang do'a nya tidak akan ditolak: (pertama) penguasa yang adil, (kedua) orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, dan (ketiga) doa orang yang dizhalimi, Allah akan menaikkan do'anya tanpa terhalang awan mendung pada hari Kiamat, dan dibukakan bagi do'a tersebut pintu-pintu langit, dan Dia berfirman: "Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meskipun setelah beberapa waktu" [HR Ahmad (III/544), Tuhfatul Ahwadzi (VII/229) dan Ibnu Majah (I/557), At-Tirmidzi no 2526 dan Ibnu Majah no 1752)]